Kamis, 18 Agustus 2016

Perbedaan komunikasi Data Analog dan komunikasi Data Digital

Data Analog

     Data analog/Sinyal analog disebut juga broadband merupakan gelombang elektronik yang bervariasi dan secara kontinyu di transmisikan melalui beragam media tergantung frekuensinya. Sinyal analog bisa dirubah ke bentuk digital dengan dimodulasi terlebih dahulu. Dua parameter terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
· Amplitudo : ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
· Frekuensi : jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
· Phase : besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.





     Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor pengganggu atau penghalang. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.

     Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misal dalam satu detik gelombang dikirim sebanyak 1000, maka disebut dengan 1000 Hertz.
        Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error. 
     Signal analog dapat digunakan dalam media tertutup seperti kabel coaxial, TV kabel dan kabel tembaga . Signal analog dapat pula digunakan melalui medium terbuka seperti gelombang mikro, telepon rumah tanpa kabel dan telepon seluler.

kelemahan sinyal analog :
  • semakin jauh jarak semakin lemah sinyal. (bisa diatasi dengan penguat sinyal atau amplifier)
  • rentan terhadap intrefensi listrik atau noise” dari dalam jalur. Kabel listrik, petir dan mesin-mesin listrik semua menginjeksikan noise dalam bentuk elektrik pada signal analog

Data Digital

     Data Digital/Sinyal Digital disebut juga baseband .Sebagai ganti gelombang maka signal pada sistem digital ditransmisikan dalam bentuk bit bit biner. Sistem biner adalah sistem on – off (atau sistem 1 – 0 ), jadi bila ada tegangan atau on maka di angkakan 1, sedang bila tidak ada tegangan  atau off maka diangkakan 0.  Meski memiliki kelemahan terhadap nosie inteferensi listrik apabila jarak semakin jauh, namun signal digital masih dapat diperbaiki atau “direparasi” artinya dengan cara membangkitkan ulang bit-bit tersebut dengan tidak meregenerasi noise.



Kelemahan Sinyal Digital  :

  • Sinyal Digital/Sistem Digital memerlukan Bandwidth yang besar (memerlukan empat kali dari Sistem Analog)
  • Harus Sinkronisasi. Ini penting bagi sistem untuk mengetahui kapan setiap simbol yang terkirim mulai dan kapan berakhir, dan perlu meyakinkan apakah setiap simbol sudah terkirim dengan benar. 
            
Perbedaan Data Analog dengan Data Digital adalah sebagai berikut :


Rabu, 17 Agustus 2016

Standar Komunikasi Data



Standar Komunikasi = Protokol

Standar komunikasi adalah protokolnah protokol merupakan sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.

Protokol perlu diutamakan pada penggunaan standar teknis, untuk menspesifikasi bagaimana membangun komputer atau menghubungkan peralatan perangkat keras. Protokol secara umum digunakan pada komunikasi real-time dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari informasi untuk penyimpanan jangka panjang.

Sangat susah untuk menggeneralisir protokol dikarenakan protokol memiliki banyak variasi di dalam tujuan penggunaanya. Kebanyakan protokol memiliki salah satu atau beberapa dari hal berikut:

  1. Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya komputer atau mesin lainnya.
  2. Melakukan metode "jabat-tangan" (handshaking).
  3. Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
  4. Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
  5. Bagaimana format pesan yang digunakan.
  6. Yang harus dilakukan saat terjadi kerusakan pesan atau pesan yang tidak sempurna.
  7. Mendeteksi rugi-rugi pada hubungan jaringan dan langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya
  8. Mengakhiri suatu koneksi.


Organisasi Standar Teknologi Komunikasi dan Data Internasional

Berikut ini berbagai Badan atau Organisasi yang menangani standarisasi Teknologi Komunikasi Data International.

Badan Standard Eropa
  • ETSI: European Telecommunications Standards Institute > Suatu badan independent yang menetapkan standard untuk komunitas Eropa, Contoh : standard GSM
  • CEN/CENELEC: European Committee for Electrotechnical Standardization/European Committee for Standardization > Badan standardisasi teknologi informasi
  • CEPT: Conférence Européenne des Administrations des Postes et des Telecommunications > Sebelum ada ETSI, melakukan pekerjaan yang dilakukan ETSI
Badan Standard Amerika
  • IEEE : Institute of Electrical and Electronics Engineers > Asosiasi engineer elektro internasional, Contoh standard : LAN
  • EIA: Electronic Industries Association > Organisasi pabrik perangkat elektronika Amerika, Contoh standar: RS232
  • FCC: Federal Communications Commission > Badan regulasi pemerintah Amerika
  • TIA: Telecommunications Industry Association > Bertugas mengadaptasi standard dunia ke dalam lingkungan Amerika
Organisasi Global

1. ITU : International Telecommunication Union > Badan khusus PBB yang bertanggung jawab di dalam bidang telekomunikasi

Dibagi ke dalam dua badan standard:
> ITU-T (huruf T berasal dari kata telekomunikasi)
Berasal dari CCITT (Comité Consultatif International de Télégraphique et Téléphonique, atau International Telegraph and Telephone Consultative Committee)
Mempublikasikan rekomendasi untuk jaringan telekomunikasi publik
> ITU-R (huruf R berasal dari kata radio)
Berasal dari CCIR (Comité Consultatif International des Radiocommunications atau International Radio Consultative Committee)
Mempublikasikan rekomendasi yang berhubungan dengan aspek-aspek radio seperti penggunaan frekunsi di seleuruh dunia

2. ISO/IEC : The International Standards Organization/International Electrotechnical Commission
Organisasi standard bidang teknologi informasi
> ISO berperan dalam standard dan protokol komunikasi data 
> IEC berperan di dalam standard yang meliputi aspek electromechanical (seperti konektor), lingkungan dan keselamatan

3. IETF: Internet Engineering Task Force > Bertanggung jawab terhadap arsitektur Internet dan Mengatu standardisasi protokol TCP/IP untuk Internet

Tiga teknologi yang yang diperlukan untuk berkomunikasi melalui jaringan telekomunikasi:

1. Transmisi

  • Transmisi adalah proses membawa informasi antar end points di dalam sistem atau jaringan
  • Sistem transmisi yang sekarang menggunakan empat buah medium transmisi berikut : Kabel tembaga, Kabel serat optik, atau Gelombang radio
  • Cahaya pada ruang bebas (misalnya infra merah)
  • Dalam suatu jaringan telekomunikasi, sistem transmisi digunakan untuk saling menghubungkan sentral (router)
  • Keseluruhan sistem transmisi ini disebut jaringan transmisi atau jaringan transport (transport network)

2. Switching

  • Suatu teknologi yang digunakan pada switch untuk menghubungkan (men-switch) panggilan (pada jaringan telepon) atau
  • Mengarahkan/memforward paket dari suatu link ke link yang lain

3. Signaling

  • Signaling adalah mekanisme yang memungkinkan entitas yang berada di dalam jaringan (misalnya perangkat di pelanggan, switch dsb.)
  • Untuk membentuk, mempertahankan, dan memutuskan suatu sesi di dalam jaringan
  • Proses signaling dilaksanakan menggunakan suatu sinyal atau pesan tertentu
  • Contoh: ketika kita mengangkat handset telepon untuk melakukan panggilan akan terdengar nada panggil (dial tone)
  • Dial tone mengindikasikan bahwa sentral telepon siap menerima informasi nomor yang dituju.


sumber : 

Selasa, 16 Agustus 2016

Persamaan dan Perbedaan OSI LAYER dan TCP/IP

     TCP/IP atau Transmission Control Protocol/Internet Protocol adalah model jaringan yang digunakan untuk komunikasi data dalam proses tukar-menukar informasi di internet. Sedangkan OSI Model atau Open System Interconnection Model adalah sebuah model jaringan yang dikembangkan secara resmi oleh International Standart Organization untuk melakukan sebuah standarisasi proses pembentukan jaringan yang sebelumnya dimiliki oleh masing-masing vendor pembuat jaringan komputer. Kedua model tersebut bertujuan untuk melakukan standarisasi pengggunaan jaringan.


Tabel Perbandingan OSI Layer dan TCP/IP Layer :




PERSAMAAN DAN PERBEDAAN MODEL OSI DAN TCP/IP

  • Persamaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
1) Keduanya memiliki layer (lapisan).
2) Sama – sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.
3) Memiliki transport dan network layer yang sama.
4) Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi packet switching.
5) Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
6) Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).
7) TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”


 
  •     Perbedaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
  1. OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer.
  2. TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalahProtocol Independen.3.
  3. Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan sessiondirepresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP,yaitu layer.
  4. Semua standard yang digunakan pada jaringan TCP/IP dapat diperoleh secaracuma-cuma dari berbagai komputer di InterNet, tidak seperti OSI.
  5. Perkembangan ISO/OSI tersendat tidak seperti TCP/IP.
  6. Untuk jangka panjang, kemungkinan TCP/IP akan menjadi standart dunia jaringankomputer, tidak seperti OSI.
  7. OSI mengembangkan modelnya berdasarkan teori, sedangkan TCPmengembangkan modelnya setelah sudah diimplementasikan.
  8. TCP/IP mengombinasikan presentation dan session layer OSI ke dalam applicationlayer.
  9. TCP/IP mengombinasikan data link dan physical layers OSI ke dalam satu layer.
  10. TCP/IP lebih sederhana dengan 4 layer.
  11. TCP/IP lebih kredibel karena protokolnya. Tidak ada network dibangun dengan protokol OSI,walaupun setiap orang menggunakan model OSI untuk memandu pikiran mereka.

Sabtu, 06 Agustus 2016

Jenis-jenis sensor dan penjelasan juga fungsinya

JENIS-JENIS SENSOR

1. Sensor Proximity
Sensor proximity adalah jenis sensor yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu objek, terutama objek yang berupa logam tanpa harus menyentuhnya. Cara kerjanya dengan memancarkan medan elektromagnetik serta mencari perubahan bentuk medan elektromagnetik saat benda terdeteksi.
Contoh medan elektromagnetik seperti infrared (infra merah). Sensor proximity memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah untuk mendeteksi objek, jumlah objek, dimensi suatu objek, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sensor proximity banyak digunakan di bandara dan hotel untuk keperluan cek in dan cek out suatu barang.

2. Sensor Magnet
Sensor magnet adalah jenis sensor yang peka atau mudah terpengaruh dengan medan magnet, sehingga memberikan perubahan kondisi pada output atau keluaran. Sensor magnet bekerja ketika jenis konduktor mempengaruhi keberadaan medan magnet, sehingga magnet dapat tertolak ataupun tertarik sesuai dengan pengaruh yang telah diberikan.
Sensor magnet banyak digunakan pada pintu mobil, hotel, dan beberapa alat lainnya. Prinsip kerjanya ketika ada penghantar yang sedang mendekat, maka sensor akan memberikan respon apakah cocok atau tidak. Jika cocok maka pintu akan terbuka, begitu juga sebaliknya.

3. Sensor Cahaya
Sensor cahaya adalah sensor yang keluarannya dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Sensor cahaya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni fotovoltaic yang berfungsi mengubah sinar langsung menjadi energi listrik seperti solar cell, fotokonduktif yang memberikan perubahan hambatan LDR dan foto dioda, serta fotolistrik yang bekerja berdasarkan pantulan akibat perubahan posisi sumber cahaya.

4. Sensor Suhu
Sensor suhu adalah jenis sensor yang digunakan untuk mengubah energi panas menjadi besaran listrik. Ada banyak jenis komponen elektronika yang dapat difungsikan sebagai sensor suhu seperti thermistor, thermostat, thermocouple dan resistive temperature detector. Sensor jenis ini banyak digunakan di alat elektronik seperti rice cooker, dispenser, sampai
dengan kulkas.

5. Sensor Suara
Sensor suara atau sensor ultrasonik adalah jenis sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara. Prinsip kerja dari sensor ini adalah menghasilkan gelombang suara, yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu tangkap sebagai dasarnya. Ada beberapa jenis objek pantul dari sensor suara, yakni objek padat, cair, testil, sampai dengan butiran.

6. Sensor Tekanan
Sensor tekanan adalah jenis sensor yang memiliki fungsi mengubah tekanan menjadi induktansi. Prinsip kerja sensor tekanan adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Sensor tekanan banyak digunakan di berbagai alat seperti motor bensin, pesawat terbang, dan masih banyak lagi yang lainnya.

7. Sensor Kecepatan
Sensor kecepatan adalah jenis sensor yang digunakan untuk mendeteksi kecepatan gerak, yang kemudian diubah menjadi sinyal listrik. Sensor ini banyak digunakan pada kendaraan seperti sepeda, sepeda motor, ataupun mobil untuk mengetahui berapa kecepatan laju dari kendaraan tersebut.

8. Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil. Banyak produk-produk yang pada pemrosesannya menggunakan sensor Ultrasonik. Misalnya: pada Robot KRCI (kontes robot cerdas indonesia) tergolong semua kontestan menggunakan sensor Ultrasonik. Sehingga robot dapat melalui rintangan dengan tidak menyentuh objek-objek yang berada disekitarnya.

9. Sensor Penyandi
Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama, Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean  dalam susunan tertentu. Contoh pengimplementasiannya yaitu sensor ini dapat dibuat menjadi suatu sistem yang dapat menghitung kekuatan gempa bumi dengan menggunakan sensor incremental rotary encoder dan diolah oleh mikrokontroler.

10. Flame Sensor
            Flame sensor ini dapat mendeteksi nyala api dengan panjang gelombang 760 nm ~ 1100 nm. Dalam banyak pertandingan robot, pendeteksian nyala api menjadi salah satu aturan umum perlombaan yang tidak pernah ketinggalan. Oleh sebab itu sensor ini sangat berguna, yang dapat Anda jadikan 'mata' bagi robot untuk dapat mendeteksi sumber nyala api, atau mencari bola. Cocok digunakan pada robot fire-fighting dan soccer robot.
Sensor nyala api ini mempunyai sudut pembacaan 60 derajat, dan beroperasi pada suhu 25 -85 derajat Celcius. Dan tentu saja untuk Anda perhatikan, bahwa jarak pembacaan antara sensor dan objek yang dideteksi tidak boleh terlalu dekat, untuk menghindari kerusakan sensor.