Sabtu, 06 Agustus 2016

Jenis-jenis sensor dan penjelasan juga fungsinya

JENIS-JENIS SENSOR

1. Sensor Proximity
Sensor proximity adalah jenis sensor yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya suatu objek, terutama objek yang berupa logam tanpa harus menyentuhnya. Cara kerjanya dengan memancarkan medan elektromagnetik serta mencari perubahan bentuk medan elektromagnetik saat benda terdeteksi.
Contoh medan elektromagnetik seperti infrared (infra merah). Sensor proximity memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah untuk mendeteksi objek, jumlah objek, dimensi suatu objek, dan masih banyak lagi yang lainnya. Sensor proximity banyak digunakan di bandara dan hotel untuk keperluan cek in dan cek out suatu barang.

2. Sensor Magnet
Sensor magnet adalah jenis sensor yang peka atau mudah terpengaruh dengan medan magnet, sehingga memberikan perubahan kondisi pada output atau keluaran. Sensor magnet bekerja ketika jenis konduktor mempengaruhi keberadaan medan magnet, sehingga magnet dapat tertolak ataupun tertarik sesuai dengan pengaruh yang telah diberikan.
Sensor magnet banyak digunakan pada pintu mobil, hotel, dan beberapa alat lainnya. Prinsip kerjanya ketika ada penghantar yang sedang mendekat, maka sensor akan memberikan respon apakah cocok atau tidak. Jika cocok maka pintu akan terbuka, begitu juga sebaliknya.

3. Sensor Cahaya
Sensor cahaya adalah sensor yang keluarannya dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Sensor cahaya dapat dibagi menjadi tiga jenis, yakni fotovoltaic yang berfungsi mengubah sinar langsung menjadi energi listrik seperti solar cell, fotokonduktif yang memberikan perubahan hambatan LDR dan foto dioda, serta fotolistrik yang bekerja berdasarkan pantulan akibat perubahan posisi sumber cahaya.

4. Sensor Suhu
Sensor suhu adalah jenis sensor yang digunakan untuk mengubah energi panas menjadi besaran listrik. Ada banyak jenis komponen elektronika yang dapat difungsikan sebagai sensor suhu seperti thermistor, thermostat, thermocouple dan resistive temperature detector. Sensor jenis ini banyak digunakan di alat elektronik seperti rice cooker, dispenser, sampai
dengan kulkas.

5. Sensor Suara
Sensor suara atau sensor ultrasonik adalah jenis sensor yang bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara. Prinsip kerja dari sensor ini adalah menghasilkan gelombang suara, yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu tangkap sebagai dasarnya. Ada beberapa jenis objek pantul dari sensor suara, yakni objek padat, cair, testil, sampai dengan butiran.

6. Sensor Tekanan
Sensor tekanan adalah jenis sensor yang memiliki fungsi mengubah tekanan menjadi induktansi. Prinsip kerja sensor tekanan adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Sensor tekanan banyak digunakan di berbagai alat seperti motor bensin, pesawat terbang, dan masih banyak lagi yang lainnya.

7. Sensor Kecepatan
Sensor kecepatan adalah jenis sensor yang digunakan untuk mendeteksi kecepatan gerak, yang kemudian diubah menjadi sinyal listrik. Sensor ini banyak digunakan pada kendaraan seperti sepeda, sepeda motor, ataupun mobil untuk mengetahui berapa kecepatan laju dari kendaraan tersebut.

8. Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil. Banyak produk-produk yang pada pemrosesannya menggunakan sensor Ultrasonik. Misalnya: pada Robot KRCI (kontes robot cerdas indonesia) tergolong semua kontestan menggunakan sensor Ultrasonik. Sehingga robot dapat melalui rintangan dengan tidak menyentuh objek-objek yang berada disekitarnya.

9. Sensor Penyandi
Sensor Penyandi (Encoder) digunakan untuk mengubah gerakan linear atau putaran menjadi sinyal digital, dimana sensor putaran memonitor gerakan putar dari suatu alat. Sensor ini biasanya terdiri dari 2 lapis jenis penyandi, yaitu; Pertama, Penyandi rotari tambahan (yang mentransmisikan jumlah tertentu dari pulsa untuk masing-masing putaran) yang akan membangkitkan gelombang kotak pada objek yang diputar. Kedua, Penyandi absolut (yang memperlengkapi kode binary tertentu untuk masing-masing posisi sudut) mempunyai cara kerja sang sama dengan perkecualian, lebih banyak atau lebih rapat pulsa gelombang kotak yang dihasilkan sehingga membentuk suatu pengkodean  dalam susunan tertentu. Contoh pengimplementasiannya yaitu sensor ini dapat dibuat menjadi suatu sistem yang dapat menghitung kekuatan gempa bumi dengan menggunakan sensor incremental rotary encoder dan diolah oleh mikrokontroler.

10. Flame Sensor
            Flame sensor ini dapat mendeteksi nyala api dengan panjang gelombang 760 nm ~ 1100 nm. Dalam banyak pertandingan robot, pendeteksian nyala api menjadi salah satu aturan umum perlombaan yang tidak pernah ketinggalan. Oleh sebab itu sensor ini sangat berguna, yang dapat Anda jadikan 'mata' bagi robot untuk dapat mendeteksi sumber nyala api, atau mencari bola. Cocok digunakan pada robot fire-fighting dan soccer robot.
Sensor nyala api ini mempunyai sudut pembacaan 60 derajat, dan beroperasi pada suhu 25 -85 derajat Celcius. Dan tentu saja untuk Anda perhatikan, bahwa jarak pembacaan antara sensor dan objek yang dideteksi tidak boleh terlalu dekat, untuk menghindari kerusakan sensor.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar